Norwegia dan inggris akan terkena ricuh nya Iran?

Kementerian Luar Negeri Iran memanggil duta besar Inggris dan Norwegia pada Minggu (25/9/2022).

Iran memprotes apa yang digambarkannya sebagai atmosfer permusuhan yang diciptakan oleh media berbahasa Persia yang berbasis di London.

Langkah itu dilakukan di tengah kerusuhan kekerasan atas kematian seorang wanita muda Iran, Mahsa Amini, dalam tahanan polisi moral Iran.

Kantor berita IRNA yang dikelola pemerintah melaporkan bahwa kementerian memprotes keras pernyataan presiden parlemen Norwegia Masud Gharahkhani.

Mahsa Amini, 22, meninggal setelah ditahan oleh polisi moral Iran, yang memicu kerusuhan di provinsi dan ibu kota Iran, Teheran.

Protes atas kematian Amini telah menyebar di setidaknya 46 kota, kota kecil dan desa di Iran.

Televisi pemerintah mengatakan 41 pengunjuk rasa dan polisi telah tewas sejak protes dimulai pada 17 September. Norwegia

Penghitungan Associated Press dari pernyataan resmi oleh pihak berwenang menunjukkan setidaknya 11 korban dan lebih dari 1.200 pengunjuk rasa ditangkap.

Situs web Kementerian Luar Negeri mengatakan telah memanggil duta besar Inggris untuk Iran, Simon Shercliffe, untuk memprotes media yang mengkritik bahasa Farsi.

Kementerian menuduh outlet berita memprovokasi penghancuran dan penyebaran kerusuhan di Iran di atas rencananya.

Iran mengatakan pihaknya menganggap laporan kantor berita itu sebagai campur tangan dalam urusan internal Iran dan pelanggaran kedaulatannya.

Krisis di Iran dimulai dengan kemarahan publik atas kematian Amini, yang ditangkap oleh polisi moral Teheran karena diduga mengenakan jilbab Islam terlalu longgar.

Polisi mengatakan dia meninggal karena serangan jantung dan tidak dianiaya, tetapi keluarganya meragukannya.

Kematian Amini memicu kecaman keras dari negara-negara Barat dan PBB.