Khutbah Jumat bulan Muharram 1444 H, Amalan penting

Materi Khutbah Jumat bulan Muharram 1444 Hijriyah ini membahas tentang amalan Asyura yang penting.

Materi khutbah jumat ini singkat namun sesuai dengan kaidah dan rukun khutbah, ditambah lagi dengan tema bulan muharram.

Hari ini, 5 Agustus 2022, bertepatan dengan 7 Juli 1444 Muharram. Sebentar lagi akan ada Festival Asyura.

Oleh karena itu, sangat penting bagi para misionaris untuk menyampaikan amalan sunnah yang perlu dilakukan pada Hari Asura. Khutbah Jumat bulan Muharram

Sunnah pada hari itu termasuk mendukung anak yatim, memberikan dukungan keluarga lebih dari biasanya, dan berpuasa pada hari Tasu’a dan Asyura.

Contoh materi khutbah jumat di bulan muharram bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan. Khutbah Jumat bulan Muharram

Berikut teks khutbah jumat bulan muharram tanggal 5 agustus 2022 sebagai referensi:

khotbah pertama

اْلحَمْدُ للهِ اْلحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ، وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الكَريمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسولُه، اللّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وَعَلَى الِه وَأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ ا لَى الدِّين، ا :

اا mencari ragi, الللال terkandung. الل ال.

Muslim Ma’asyiral diberkati oleh Allah. Marilah kita sama-sama memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT di hari Jum’at Mubarouk ini, karena hari ini kita bisa berkumpul di tempat yang diberkahi untuk sholat Jum’at berjamaah.

Sarawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi besar kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam karena beliaulah yang membawa kita dari alam kegelapan ke alam cahaya yaitu Islam. Kita akan diakui sebagai umatnya dan mendapat syafaatnya, Amin Amin, Robal Alamin.

Ma’asyiral muslimin rahimakukumullah. Kita baru saja merayakan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1444 Hijriyah. Di bulan Muharram ini, kita patut bersyukur karena masih dirahmati Allah SWT dan masih diberi kesempatan untuk mengantarkan bulan mulia Allah, Muharram.

Bulan Muharram merupakan bulan utama di antara bulan-bulan lainnya karena Allah menyebutkannya dalam ayat 36 Surat At-Taubah Al-Qur’an:

اللهِ الَّشيْطَانِ ال. SEBUAH

Artinya: “Dalam perintah Allah (lauhul mahfudz), bilangan bulan-bulan Allah memang dua belas bulan. Dia menciptakan langit dan bumi, dan empat dari bulan itu diharamkan.” (QS Tauba: 36)

Di bulan inilah umat Islam didorong untuk melakukan lebih banyak perbuatan baik, karena pahala dikalikan oleh Allah, dan perbuatan maksiat yang dilakukan di bulan yang mulia ini dikalikan dengan hukuman. Inilah sebabnya mengapa Allah melarang umat Islam untuk berperang di bulan yang mulia ini.

Ma’asyiral muslimin rahimakukumullah. Salah satu amalan terpenting yang dilakukan selama bulan Muharram adalah puasa pada hari-hari Tasu’a dan Asyura. Karena banyak peristiwa penting dalam sejarah Islam terjadi pada tanggal 10 Muharram. Dikatakan dalam hadits:

اْ ْا Ma الل try:,, Dipanggil: ا Dipanggil: ُ ُااا Dipanggil Domba: اال Ji, ا Periode اللol.

Ibnu Abbas RA berkata: “Rasulullah berada di kota Madinah, kemudian dia bertemu dengan orang-orang Yahudi yang berpuasa di bulan Asyura, kemudian mereka ditanya tentang puasa dan mereka menjawab: Hari ini adalah hari Allah SWT memberikan Nabi Musa dan Bani Israil menang atas Fir’aun, maka kami berpuasa untuk mengenang Musa. Kemudian Nabi bersabda: Kami (Muslim) lebih penting bagi Musa daripada kamu, lalu Nabi Muhammad memerintahkan itu dalam ‘Ah Syura’. ( HR.Muslim).

Orang yang berpuasa Asyura, dosa-dosanya akan diampuni oleh Allah SWT. Sebagaimana hadits mengatakan:

ااء السّنة الماضية، : الماضية المستقبَلة»

Artinya, “Abi Qatadah radhiallahu anhu dari Rasul Allah yang bersabda, ‘Puasa pada hari Asyura menghapus dosa tahun sebelumnya. Puasa alfa menghapus dosa masa lalu dan masa depan.” (HR. An- Nasai)

Meskipun keutamaan puasa tasua disebutkan dalam hadits yang disabdakan oleh Nabi SAW, “Jika (saya) hidup sampai tahun depan, insya Allah, saya akan berpuasa pada tanggal 9.” (Kementerian Sumber Daya Manusia. Muslim)

Seperti yang terlihat dari hadits di atas, Rasulullah SAW menjalankan puasa hari ke-9 dan ke-10 dengan sangat serius. Dua hari ini adalah hari yang sangat penting dalam sejarah umat Islam.