Christophe Galtier pelatih Anyar PSG, ini profile dan biodata nya!

Christophe Galtier secara resmi diperkenalkan sebagai pelatih baru klub agung Ligue 1 Paris Saint-Germain (PSG).

Profil Christophe Galtier tampaknya tidak terlalu populer di kalangan publik.

Namun dari segi pengalaman dan rekam jejak, Christophe Galtier tidak bisa dianggap remeh.

Klub Elite League 1 alias liga Prancis sudah menggunakan jasanya. Dari Marseille, Lyon Olympiad, Saint-Etienne, hingga LOSC Lille.

Pelatih Prancis Christophe Galtier, kiri, berbicara dengan presiden Paris Saint-Germain Nasser Argh pada konferensi pers setelah ditunjuk sebagai pelatih kepala klub sepak bola L1 Prancis Paris Saint-Germain (PSG) di Parc des Princes di Paris Leffey (kanan). 5 Juli 2022.

Pelatih Prancis berusia 55 tahun itu mengundurkan diri sebagai pelatih Nice pada Juni untuk menggantikan Mauricio Pochettino, yang dipecat hari ini. Galtier, yang memimpin Lille meraih gelar Ligue 1 pada 2021, adalah pelatih ketujuh Paris Saint-Germain sejak klub Qatar membeli klub itu 11 tahun lalu dan diperkirakan akan mengangkat trofi Liga Champions.

Pelatih Prancis Christophe Galtier, kiri, berbicara dengan presiden Paris Saint-Germain Nasser Argh pada konferensi pers setelah ditunjuk sebagai pelatih kepala klub sepak bola L1 Prancis Paris Saint-Germain (PSG) di Parc des Princes di Paris Leffey (kanan). 5 Juli 2022.

Pelatih Prancis berusia 55 tahun itu mengundurkan diri sebagai pelatih Nice pada Juni untuk menggantikan Mauricio Pochettino, yang dipecat hari ini. Galtier, yang memimpin Lille meraih gelar Ligue 1 pada 2021, adalah pelatih ketujuh Paris Saint-Germain sejak klub Qatar membeli klub itu 11 tahun lalu dan diperkirakan akan mengangkat trofi Liga Champions. (Bertrand Gay/AFP)

Soal performa, jangan khawatir. Pasalnya, ia mengantarkan Lille meraih gelar Ligue 1 pada musim 200/2021.

Kesuksesan Galtier mengantarkan Lille meraih gelar seperti kisah manis Claudio Ranieri memimpin Leicester City menjadi juara Premier League.

Pria (55) yang lahir di Marseille 28 Agustus 1966 ini merupakan pesepakbola yang sudah menjajal banyak klub.

Karir sepak bolanya dimulai pada usia 18 tahun, ketika tim pertamanya adalah Marseille B.

Chriptophe Galtier menjelma menjadi bek tangguh yang membuat LOSC Lille tertarik untuk mengontraknya untuk musim 1990/1991 hingga 1993/1994.

Menurut laman Tranfsermarkt, Galtier berganti klub setelah meninggalkan Lille. Dia memutuskan untuk pensiun pada usia 33 tahun.

Karir kepelatihannya dimulai sebagai asisten pelatih di Marseille. Itu selama musim 1999/2000.

Christophe Galtier baru mendapat kepercayaan ini saat tiba di klub Saint-Etienne pada musim 2009/2010.

Saat itu, ia memimpin Saint-Etienne selama delapan musim.

Setelah memilih menjadi pelatih Lille untuk musim 2017/2018, peruntungannya semakin membaik. Pada puncaknya ia membawa klub lamanya meraih gelar Ligue 1 musim 2020/2021.

Musuh alami pemain bintang PSG

Galtier telah memperingatkan sejak menjabat bahwa dia adalah pelatih yang ketat. Dia bukan seseorang dengan anak emas di tim.

Bahkan sosok Galtier bisa menjadi musuh alami para pemain bintang seperti Mbappe, Messi, Neymar, dan Sergio Ramos.

Mantan pelatih Lille itu mengatakan dia tidak ingin ada pemain yang memiliki “suara” yang sebanding dengannya di ruang ganti.

Wajar jika Galtier menginginkan kekuasaan mutlak atas para pemainnya.

“Saya pikir saya harus membentuk tim yang sederhana dan ramping. Saya sudah berbicara dengan dewan (PSG) dan tidak ada seorang pun di ruang ganti tim yang boleh bersuara (memberikan instruksi) kecuali saya,” jelasnya, mengutip dari halaman Olahraga Langit.

“Saya hanya ingin tim yang benar-benar bekerja ekstra. Bukan pemain yang duduk di bangku cadangan di ruang ganti menonton,” tambahnya blak-blakan.

Tentu saja ini menjadi kabar buruk bagi Neymar, Messi, Mbappe bahkan Ramos yang memiliki “kebiasaan” mengontrol ruang ganti pemain.

Siap-siap pemain bintang PSG ‘dibungkam’ dengan kedatangan pelatih baru.