Seniman ras campuran Bryan domani mengakui bahwa dia tidak punya teman ketika dia masih muda karena orang tuanya adalah koki eksekutif, yang mencegahnya tinggal di satu tempat untuk waktu yang lama.
Biarlah Bryan Domani harus pindah dari satu tempat ke tempat lain.
Ia bahkan menyebutkan bahwa dirinya bingung dengan bahasa yang harus digunakan saat berkomunikasi.
“Intinya saya lahir di Jerman kemudian pindah ke Guam, Jamaika dasarnya pindah ke Filipina, Jakarta, Bali dan itu saja,” kata Bryan Domani.
Bryan mengatakan hidupnya di Jamaika sangat damai. Namun, dia kesepian karena tidak punya teman bermain. Bryan domani
Bryan Domani menjelaskan karena tinggal di gedung hotel, sulit mencari teman untuk hang out.
“Karena butuh 1-2 hari, butuh 3-4 hari, tidak ada teman bermain,” katanya.
Bryan Domani juga menjelaskan jika ia melakukan total 12 jurus.
“Jadi bisa dibilang aku tidak punya teman masa kecil, satu-satunya teman masa kecilku adalah adik perempuanku,” katanya. Bryan domani
Hingga akhirnya ia dan keluarganya menetap di Indonesia. Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa ada kendala bahasa di Jamaika.
Hal ini karena dialek yang digunakan jauh dari bahasa Inggris umum, sehingga orang tuanya menyarankan dia untuk fokus pada bahasa Inggris. Bryan domani
Dia menjelaskan: “Karena ayahnya biasa berbicara bahasa Inggris, dia hanya menjadi fasih berbahasa Indonesia ketika dia bergabung dengan boy band pada usia 11 tahun.”
Maklum, pria kelahiran 29 Juni 2000 ini merupakan seniman ras campuran.
Darah campuran itu diwarisi dari ayahnya yang merupakan keturunan Jerman-Italia. Bryan domani
Dan ibunya adalah Bajarmasin. Bryan Domani adalah mantan anggota boy band Super Seven.
Membiasakan diri dengan kehidupan yang berubah – Langkah terakhir Brian Domany mudah untuk menyesuaikan diri. Namun, kini ia dan keluarganya memilih untuk tinggal di Jakarta, Indonesia.